DownloadKomponen Otomatis Cvt Motor Matic Dan Fungsinya apk 2.1 for Android. Cvt Automatic Transmission Components On Matic Motors And Their Functions Are Complete komponenCVT dan fungsinya adalah sebagai berikut: didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu. primery sheave; v-belt; secondary sheave; gear reduksi; 1 - di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu -fixed sheave berfungsi sebagai penahan v-belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai 5 Refrigerant atau Freon. Komponen AC yang satu ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ada kerusakan sedikit saja, pendingin ruangan anda akan terasa panas dan tidak berfungsi normal lho. Refrigerant atau sering disebut dengan Freon ini menjadi komponen pendingin udara yang berbentuk gas atau senyawa kimia. Fungsinya yakni sebagai fluida yang 1 Roller. Roller merupakan salah satu komponen di dalam CVT yang memiliki peran krusial. Alat ini digunakan sebagai pemberat komponen rumah roller atau pulley primer yang nantinya akan mempermudah rotasi perputaran pulley tersebut. Komponen roller seringkali mengalami kerusakan karena kelalaian pemilik kendaraan. Agardapat merawat dengan baik motor matic, Anda perlu terlebih dahulu mengenal komponen-komponen CVT motor matic berikut ini: 1. V-Belt. Salah satu komponen penting dalam cvt motor matic adalah v-belt. Komponen ini adalah komponen penting yang merupakan salah satu penggerak roda pada motor. V-belt ini bukan hanya terdapat di motor matic, namun didalamCVT ada 4 komponen utama yaitu. 1)primery sheave. 2)v-belt. 3)secondary sheave. 4)gear reduksi. 1)-di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu. -fixed sheave. berfungsi sebagai penahan v-belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin. Setidaknya ada tiga komponen CVT pada Honda Vario yang perlu rutin diperiksa. 1. Roller. Pada skutik, roller yang terdapat pada CVT memiliki fungsi yang cukup vital. Komponen ini digunakan sebagai pemberat rumah roller atau pulley primer. Sehingga, akan mempermudah rotasi perputaran pulley tersebut. Seiring pemakaian, sering kali roller QhfQU. Motor matic sangat praktis digunakan dan dapat memberikan kenyamanan bagi para pengendaranya. Selain itu, motor matic sangat cocok digunakan dalam kondisi jalan yang macet serta cuaca yang dengan kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan, motor matic ini membutuhkan perawatan yang lebih dibandingkan dengan jenis motor lain. Salah satu komponen motor matic yang dikenal rumit adalah CVT. Komponen ini membutuhkan perawatan intens agar motor matic tetap dalam kondisi merupakan komponen penting pada motor matic yang menjadi pembeda dengan jenis motor lain. Komponen ini tidak dimiliki oleh motor jenis lain. CVT memiliki kepanjangan Continously Variable Transmission yang merupakan sistem penerusan daya dari putaran mesin menuju ke roda motor dengan mengandalkan dua pulley dapan dan belakang yang dihubungkan dengan dapat merawat dengan baik motor matic, Anda perlu terlebih dahulu mengenal komponen-komponen CVT motor matic berikut ini1. V-BeltSalah satu komponen penting dalam cvt motor matic adalah v-belt. Komponen ini adalah komponen penting yang merupakan salah satu penggerak roda pada ini bukan hanya terdapat di motor matic, namun juga terdapat di jenis motor lain dengan fungsi yang sama. Akan tetapi pada motor matic, V-belt menjadi komponen yang menghubungkan antara pulley depan dan pulley mempunyai masa penggunaan sehingga akan rusak pada akhirnya dan perlu diganti. V-Belt biasanya memiliki masa kadaluarsa berkisar antara km sampai km namun hal itu bergantung dari cara RollerRoller merupakan salah satu komponen penting dalam motor yang berfungsi sebagai penggerak pulley depan dan membuat belt dapat naik turun saat mesin ini berbetuk bulat kecil dimana dengan bentuknya ini dapat memudahkan variator untuk bergerak. Maka jika bentuk ini berubah, dalam artian rusak atau mengalami aus maka akan menimbulkan kerusakan saat motor untuk mengetahui kondisi roller adalah dengan membongkar dan mengangkat roller untuk mengecek kondisinya sudah rusak atau belum dan perlu diganti atau belum perlu. Kerusakannya tidak bisa dideteksi saja saat mengendarai motor, maka dari itu Anda perlu rutin mengecek kondisi Centrifugal ClutchCentrifugal clutch atau dikenal juga sebagai kampas kopling umumnya terdapat di dalam motor matic karena motor matic menggunakan kopling jenis ini menjadi pembeda dengan jenis motor lain karena memakai kopling yang berbeda jenis. Adapan fungsi dari kampas kopling ini adalah untuk meneruskan putaran yang berasal dari poros sekunder menuju ke yang kadang dilakukan oleh pengendara motor matic adalah menggunakan gas dan rem secara bersamaan sehingga dapat merusak komponen kampas kopling ini. Maka ketika ingin mengerem, kecilkan gas kecepatan untuk mencegah kerusakan pada kompas Fixed Primary SheaveFixed primary sheave adalah komponen motor beat berupa sisi bergerigi yang terhubung secara tetap dengan poros pulley primer. Bagian ini sendiri berfungsi sebagai tempat bagi V-Belt untuk melilit Sliding Primary SheaveBagian ini ada kaitannya dengan fixed primary sheave namun bagian ini tidak melekat secara tetap karena bagian ini dapat bergeser menuju ke kiri atau ke ini mempunyai fungsi untuk memperkecil ataupun memperbesar diameter yang terdapat di dalam pulley primer. Ketika bagian ini bergerak mendekati fixed primary sheave, akan membuat lilitan V-Belt menjadi terdorong dan akan membuatnya menjadi lebih Primary ShaftKomponen selanjutnya yang terdapat di dalam cvt motor matic adalah primary shaft yang disebut juga poros primer. Primary shaft ini berfungsi sebagai media penghubung pada putaran crankshaft. Bagian ini terhubung langsung ke bagian crankshaft secara tetap sehingga disebut primary Secondary Fixed SheaveBagian selanjutnya adalah secondary fixed sheave yang disebut juga pulley sekunder. Bagian ini mempunyai dua sisi yaitu sisi sliding sheave dan sisi fixed ini terhubung dengan poros sekunder. Adapun fungsi dari bagian ini yaitu untuk mengatur besar kecilnya diameter yang terdapat dalam pulley Secondary Sliding SheaveBagian ini memiliki fungsi yang sama dengan secondary fixed sheave yaitu sebagai pengatur besar kecilnya sebuah diameter yang terdapat dalam pulley dari secondary sliding sheave ini sedikit tipis jika dibandingkan dengan secondary fixed sheave. Bentuk ini bertujuan agar pergerakan dari secondary sliding sheave dapat mempengaruhi lebar lilitan pada Secondary Sheave SpringBagian ini biasanya berbentuk seperti per spiral yang biasanya ditempatkan pada pulley primer untuk mengatur pergerakan dari primary sliding pada pulley sekunder biasanya hanya akan menggunakan salah satu per spiral untuk mengatur pergerakan dari secondary sliding sheave. Posisi yang tepat dari bagian ini akan dapat menjaga sliding sheave tetap dalam kondisi SpacerSpacer berbentuk seperti logam tabung kecil yang berfungsi sebagai poros pada dinding dalam pulley agar pergeseran dinding pulley bagian dalam dapat berlangsung secara lembut dan lancar tanpa menimbulkan gesekan yang SliderKomponen selanjutnya adalah slider yang berfungsi untuk menahan dinding dalam sehingga dapat bergerak ke luar saat mendapat dorongan dari Secondary ShaftSecondary shaft terletak pada bagian secondary pulley yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari pulley sekunder menuju ke kopling ganda sentrifugal.13. Clutch HousingBagian ini disebut juga rumah kopling yang berfungsi untuk menyalurkan putaran dari V-Belt serta menerima putaran dari kopling sentrifugal yang selanjutnya diteruskan pada roda belakang Torsi CamKomponen ini berperan penting ketika motor menempuh jalan yang menanjak. Saat menempuh jalan yang menanjak, beban pada roda belakang motor akan meningkat dan kecepatan tersebut karena motor membutuhkan torsi yang lebih besar, untuk itu di sinilah peran torsi cam untuk meningkatkan torsi motor. Torsi cam akan menahan pulley driven atau secondary pulley untuk tidak langsung menutup agar mesin tidak Gigi ReduksiBagian terakhir pada CVT adalah gigi reduksi yang berfungsi untuk menaikkan tenaga dan mengurangi kecepatan putaran yang dibuat oleh dengan gigi reduksi ini kecepatan putaran akan berkurang namun justru melipatgandakan tenaga yang dihasilkan. Tenaga ini akan dikirimkan ke poros roda. Gigi ini berbentuk gigi helical yang miring terhadap komponen dari CVT motor matic. Dengan mengetahui komponen dari CVT ini, maka bila ada kerusakan dapat mengindentifikasinya. Jangan lupa mengecek dan melakukan perawatan motor secara rutin. Advertisement Transmisi atau perseneling adalah komponen powertrain kendaraan yang berfungsi menyalurkan tenaga yang diperloleh dari mesin ke roda. Namun, transmisi ini tidak hanya sekedar menyalurkan tenaga. Selain menyalurkan tenaga, transmisi juga berperan dalam proses perubahan torsi kendaraan. Untuk itu, mekanisme transmisi dibuat dari beberapa rangkaian roda gigi yang memiliki nilai perbandingan yang berbeda. Namun saat ini marak digunakan transmisi model CVT pada motor, apa itu CVT ? CVT continously variable transmission adalah transmisi yang hanya menggunakan dua pulley. Namun kedua pulley ini memiliki diameter yang bervariasi, sehingga perbandingan gigi pun bisa berubah secara berkelanjutan. Selengkapnya bisa simak ; Cara kerja transmisi otomatis sepeda motor Tipe transmisi ini lebih dikenal dengan sebutan transmisi matic atau otomatis, yang banyak dipakai pada motor-motor skutik. Apa saja komponen-komponen yang terdapat didalam CVT ? Nama Komponen Transmisi Otomatis Pada Motor 1. Fixed primary sheeve Dalam pulley primer sistem CVT ada dua bagian utama, yakni fixed primer dan sliding primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara fixed tetap ke poros pulley primer. Fungsinya sebagai tempat V belt melilit pulley. 2. Sliding primary sheeve Sementara sliding primer sheeve adalah sisi yang terhubung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka bisa digeser ke kanan dan ke kiri. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkeil diameter dari pulley primer. Ketika sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini tirus sehingga saat kedua sheeve ini bergerak mendekat, lilitan V belt akan terdorong menjadi lebih melebar. 3. Roller Roller atau pemberat berfungsi untuk mengatur pergerakan sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari sebuah gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. Namun, alur roller ini dibuat condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran namun akan dibelokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang. 4. Primary shaft Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sebagai poros primer, komponen ini terhubung ke crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin sama dengan RPM poros primer, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer. 5. V Belt V belt adalah sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet bercampur serat baja yang berfungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Meskipun terbuat dari karet, V belt tidak memiliki daya elastisitas seperti karet pada umumnya. Karena serat sabuk terbuat dari kawat baja. Bahan karet digunakan karena sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder. 6. Secondary fixed sheeve Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve. Secondary fixed sheeve adalah sisi sheeve yang terhubung dengan poros sekunder secara tetap. 7. Secondary sliding sheeve Untuk secondary sliding sheeve, juga sama memiliki fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga berbentuk tirus agar pergerakannya bisa mempengaruhi lebar lilitan V belt. 8. Secondary sheeve spring Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan primer sliding sheeve. Namun pada pulley selunder hanya menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur pergerakan secondary sliding sheeve. Dalam posisi normal, pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar. Namun ketika pulley primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve, Tapi juga melawan daya pegas pada pulley sekunder. Karena V belt juga tidak memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter pullet primer akan membuat diameter pulley sekunder mengecil. Baca pula ; Komponen transmisi manual pada sepeda motor dan fungsinya 9. Secondary shaft Poros sekunder berfungsi meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal. 10. Centrifugal clutch Kampas kopling pada jenis kopling sentrifugal sangat berbeda berbeda dengan kopling manual. Kalau kopling manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol. Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM. Kampas kopling ini bekerja menggunakan gaya sentrifugal, jadi ketika poros sekunder berputar otomatis kampas kopling juga berputar. Putaran kampas kopling akan menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat kampas kopling bergerak lebih keluar. Sehingga bisa terhubung ke clutch housing. Baca pula ; Komponen kopling manual pada sepeda motor Cara kerja transmisi manual syncronmesh pada mobil Cara kerja transmisi manual sequential pada motor 11. Clutch housing Rumah kopling ini berbentuk seperti tromol rem, fungsinya untuk menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan dikirim ke roda. Ketika kampas kopling berputar pada RPM rendah, gaya sentrifugal yang dihasilkan itu kecil sehingga kampas kopling tidak mampu membuat rumah kopling berputar. Namun ketika RPM mesin bertambah, gaya sentrifugal membesar dan kampas kopling akan semakin kuat menekan rumah koplong. Hasilnya terjadilah perpindahan tenaga dari kampas kopling ke rumah kopling. 12 Transmission case Rumah transmisi adalah komponen yang melindungi semua sistem transmisi dari pulley primer hingga pulley sekunder. Dengan adanya rumah transmisi, maka tidak ada material seperti debu atau air yang mampu mengganggu V belt dalam meneruskan putaran. Apakah transmisi matic perlu oli pelumas ? Sebenarnya, oli transmisi motor tidak diperlukan pelumasan. Ini karena V belt bekerja secara kering dan ketika terkena pelumas justru V belt akan selip. Pelumas matic yang sering anda ganti, itu sebenarnya hanya melumasi bagian gear belakang yang menghubungkan gigi output dari rumah kopling ke gigi yang terhubung ke roda. Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen transmisi otomatis sepeda motor dan fungsinya. Semoga bisa menambah wawasan kita. Facebook Twitter Whatsapp CVT – Perlu sobat mesinmotor ketahui bahwa untuk membedakan motor matic dengan motor transmisi manual adalah CVT nya. Apasih CVT itu? baiklah untuk pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang CVT, komponen, fungsi dan cara kerjanya. mari kita ulas bersama-sama… CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission yaitu sistem perpindahan kecepatan secara penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin, yah yang kita tahu, mesin ini tidak mempunyai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya memakai dua buah pulley depan dan belakang yang dihubungkan dengan sabuk v-belt. Komponen CVT Komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut 1. Fixed primary sheeve Pada pulley primer sistem CVT terdapat dua bagian utama, yakni fixed primer dan sliding primer. Fixed primer sheeve adalah sisi yang tersambung secara fixed ke poros pulley primer. Berfungsi sebagai tempat V belt melilit pulley. 2. Sliding primary sheeve Sliding primer sheeve adalah sisi yang tersambung secara tidak tetap pada poros pulley primer. Karena sheeve ini tidak tetap maka dapat digeser ke kanan dan ke kiri. Fungsi sliding primary sheeve adalah untuk memperbesar atau memperkecil diameter dari pulley primer. Saat sliding primary bergerak mendekati fixed primary sheeve maka jaraknya semakin dekat. Bentuk dari sheeve ini tirus sehingga saat kedua sheeve ini bergerak mendekat, lilitan V belt akan terdorong menjadi lebih melebar. 3. Primary shaft Poros primer berfungsi menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley utama. Sebagai poros utama, komponen ini tersambung ke crankshaft mesin secara tetap. Sehingga RPM mesin mirip dengan RPM poros utama, yang artinya RPM mesin juga sama dengan RPM pulley primer. 4. V Belt V belt merupakan sabuk khusus yang terbuat dari bahan karet bercampur serat baja yang memiliki fungsi menghubungkan putaran dari pulley primer ke pulley sekunder. Walaupun terbuat dari karet, V belt tidak mempunyai daya elastisitas seperti karet pada umumnya. Karena serat sabuk terbuat dari kawat baja. Bahan karet digunakan karena sanggup menahan gesekan antara pulley primer dan sekunder. 5. Roller Roller atau pemberat memiliki fungsi untuk mengatur pergerakan sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja memakai prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal adalah gaya yang keluar dari suatu gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. tapi, alur roller ini dibikin condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros putaran tapi akan dibelokan ke arah depan. Gerakan ini akan mendorong sliding primer sheeve untuk bisa gerak ke depan ketika putaran pulley kencang. 6. Secondary fixed sheeve Pada pulley sekunder juga terdapat dua sisi, yakni sisi fixed sheeve dan sliding sheeve. Secondary fixed sheeve merupakan sisi sheeve yang tersambung dengan poros sekunder secara tetap. 7. Secondary sliding sheeve Secondary sliding sheeve juga sama mempunyai fungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder. Secondary sliding sheeve juga berbentuk tirus agar pergerakannya dapat mempengaruhi lebar lilitan V belt. 8. Secondary sheeve spring Pada pulley primer, itu ada roller yang bertugas mengatur pergerakan primer sliding sheeve. Namun pada pulley selunder hanya menggunakan sebuah pegas spiral untuk mengatur pergerakan secondary sliding sheeve. Dalam posisi biasa, pegas ini akan menjaga sliding sheeve tetap rapat sehingga diameternya membesar. Namun ketika pulley primer berputar, roller tidak hanya mengatur pergerakan primer sliding sheeve, Tapi juga melawan daya pegas pada pulley sekunder. Karena V belt juga tidak memiliki daya elastisitas maka pembesaran diameter pullet primer akan membuat diameter pulley sekunder mengecil. 9. Secondary shaft Poros sekunder mempunyai fungsi untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke powertrain berikutnya yaitu kopling sentrifugal. 10. Centrifugal clutch Centrufugal clutch atau kampas kopling pada jenis kopling ini sangatlah berbeda berbeda dengan kopling manual. Kalau kopling manual, kampas kopling itu hanya berbentuk piringan namun pada kopling sentrifugal kampas kopling berbentuk seperti sepatu rem tromol. Fungsi kampas kopling sentrifugal adalah meneruskan putaran dari poros sekunder ke roda hanya apabila putaran poros sekunder pada midle RPM. Cara Kerja CVT Cara kerja dari mesin matic atau CVT Continuous Varible Transmission pada sepeda motor. Rupa-rupanya lebih simpel dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi. Komponen-komponen CVT terdapat di box CVT atau secara nyata bentuk rupanya yaitu lengan ayun sebelah kiri motor matic, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depanDrive Pulley, puly belakangDriven Pulley dan dihubungkan ke crankshaft enginekruk-as, sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menyambungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin rpm, maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Dilihat dari kerja v-belt cuma menghubungkan kedua puly tersebut supaya dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matic bisa menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga. Dan demikianlah ulasan tentang CVT, semoga artikel ini bermanfaat buat sobat mesinmotor sekalian, dan alangkah indah nya jika sobat mesinmotor sekalian share artikel ini agar bisa terjangkau oleh semua orang, terima kasih. Artikel MesinMotor Lainnya Silinder Kepala Blok, Fungsi, Komponen, dan Cara Kerja Kruk As Pahami Tanda Kerusakan dan Modifikasinya Klep Motor Ukuran, Fungsi, Harga dan Cara Menyetelnya seperti artikel dalam kategori matic yang sebelumnya bahwa yang membedakan motor CVT atau motor matic dengan motor transmisi manual adalah CVTnya. ngomong-ngomong di dalam CVT ada apanya ya… oke dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang komponen CVT dan fungsinya. komponen CVT dan fungsinya adalah sebagai berikut didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu 1primery sheave2v-belt3secondary sheave4gear reduksi 1-di primery sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu -fixed sheave berfungsi sebagai penahan ini tidak piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin. -sliding sheave komponen ini berfungsi menekan v-belt dalam putaran sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri. -collar fungsinya adalah sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave dan cam -cam fungsinya sebagai tempat dudukan slider -slider fungsinya sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan mendorong sliding ini bergerak saat putaran mesin tinggi. -roller fungsinya sebagai penekan sliding sheave,cara kerjanya sesuai putaran mesin,apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal. selanjutnya kita ke poin yang kedua,yaitu 2-v-belt fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus. poin selanjutnya adalah 3-secondary sheave didalam secondary sheave juga ada beberapa komponen penting yaitu -sliding sheave berfungsi menekan sliding sheave di secondary sheave dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip. -fixed sheaveberfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis. -per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave -torque cam berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor memerlukan akselerasi. -clutch housing biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v-belt ke poros roda -sepatu kopling fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi redahnya. poin terakhir adalah 4-gear reduksi fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan itu juga sebagai pendongkrak ada oli khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan. itulah komponen CVT dan fungsinya semoga dapat menambah wawasan sobat SEMUA Jakarta - Transmisi otomatis pada motor matik merupakan bagian paling penting untuk dijaga. Soalnya perawatan transmisi otomatis yang disebut CVT ini cukup rumit dan biayannya juga tidak sedikit kalau dalam CVT ada beberapa komponen yang harus diperiksa secara berkala. Dalam prakteknya, sistem CVT ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Masing-masing komponen tersebut harus dipastikan selalu berada dalam kondisi prima agar tidak mempengaruhi kinerja perangkat yang di laman resmi Wahana Honda Motor ada 3 komponen CVT yang wajib diperiksa secara berkala. Berikut penjelasannya. 1. RollerRoller merupakan salah satu komponen di dalam CVT yang memiliki peran krusial. Alat ini digunakan sebagai pemberat komponen rumah roller atau pulley primer yang nantinya akan mempermudah rotasi perputaran pulley roller seringkali mengalami kerusakan karena kelalaian pemilik kendaraan. Hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan motor yang terlalu sering untuk menempuh jarak yang cukup roller yang semula berbentuk bulat, bisa berubah menjadi sedikit peyang apabila motor digunakan berkendara secara berlebihan dan tidak memberikannya waktu istirahat yang jika Anda menempuh perjalanan jarak jauh, beristirahatlah setiap 2 jam sekali. Hal ini dilakukan untuk membuat kondisi tubuh Anda tetap prima sekaligus untuk mendinginkan mesin motor yang sudah dipaksa memacu jalanan cukup lama. Karena mesin yang terlalu panas jika dipaksakan justru dapat membuatnya overheating hingga menyebabkan terjadinya mogok di hanya itu, komponen roller juga akan lebih cepat mengalami kerusakan apabila Anda berkendara secara ugal-ugalan. Seperti dengan menarik tuas gas dalam-dalam atau sekencang-kencangnya. Hal ini akan membuat komponen roller tersebut lebih cepat gundul atau aus. Akibatnya, suara tarikan gas motor Anda pun akan terdengar lebih berisik dari V-BeltV-belt merupakan sebuah komponen yang terbuat dari karet khusus dan memiliki fungsi sebagai penerus putaran dari mesin ke roda belakang. Meski terbuat dari karet, alat ini memiliki karakter tekstur yang sedikit lebih keras jika dibanding karet pada dalam motor matic, v-belt menjadi salah satu komponen yang harus selalu diperhatikan kondisinya. Sebab, komponen yang satu ini sangat rentan mengalami kerusakan baik itu berupa retakan yang muncul di beberapa bagian atau bisa juga karet v-belt sudah tidak lentur komponen ini putus saat Anda berkendara di jalan raya, risiko terburuknya motor Anda akan mogok secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan tidak adanya alat yang menjadi perantara atau penerus putaran dari mesin ke roda hanya itu, v-belt yang putus juga dapat merusak komponen lain di sekitar CVT. Oleh karenanya, penting bagi Anda memberikan sedikit perhatian lebih terhadap v-belt terutama saat motor matic Anda sedang diservis. Pastikan bahwa tidak ada retakan pada karet v-belt tersebut agar tetap berfungsi secara Kampas KoplingBerikutnya ada kampas kopling yang tak boleh luput dari perhatian para pemilik motor matic. Berbeda dengan kampas kopling yang terletak di motor bebek atau motor manual, kampas motor pada motor matic ini memiliki bentuk yang unik mirip dengan rem kopling ini memiliki fungsi sebagai penerus putaran yang semula berasal dari poros sekunder menuju ke bagian roda. Nah, jika Anda berkendara motor dengan menarik gas kencang sambil melakukan pengereman mendadak, hal ini dapat memicu timbulnya kerusakan pada komponen itu, meski letaknya berada di dalam sektor CVT, Anda juga harus memberikan perhatian lebih pada komponen ini agar tidak mempengaruhi pengalaman berkendara Anda selama di jalan raya. Terutama saat di tengah kemacetan, di mana kampas kopling ini sangat berpotensi mengalami kondisi artikel mengenai komponen pada CVT motor matic yang harus dilakukan pengecekan secara berkala. Pada dasarnya setiap perangkat pada kendaraan Anda harus dicek secara rutin untuk menghindari terjadinya kerusakan parah atau risiko buruk di jalanan yang dapat terjadi kapan harus melakukan pengecekan pada komponen-komponen tersebut, penting juga bagi Anda untuk memperhatikan pola berkendara yang aman selama di jalan raya. Pastikan Anda tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas dan tidak berkendara dengan kecepatan tinggi saat jalanan sedang padat. Simak Video "Lihat Lebih Dekat 'Gantengnya' Honda Brio Baru" [GambasVideo 20detik] rip/riar

komponen cvt dan fungsinya